Leuwinutug – Lintas Nusantara : 18 November 2024 – Desa Leuwinutug, Kecamatan Citeureup, menjadi pusat perhatian dalam pelaksanaan kegiatan studi komparasi tentang pengolahan pupuk kompos. Kegiatan yang diadakan di kantor desa Leuwinutug ini dihadiri oleh Kepala Desa beserta perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dari seluruh desa di Kecamatan Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung.
Acara ini dibuka dengan sambutan Camat Citeureup, Edy Suwito Sutono Putro, AP, M.Si, yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah organik sebagai solusi lingkungan dan peluang ekonomi desa. “Kami berharap pelatihan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa di Tanjung Pandan untuk mengembangkan inovasi pengolahan sampah organik di wilayah masing-masing,” ujar Edy.

Kepala Desa Leuwinutug, Deden Saeful Hamdi, dalam sambutannya menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Desa Leuwinutug sebagai tuan rumah kegiatan ini. “Ini adalah bentuk apresiasi atas kerja keras kami dalam mengembangkan program berbasis lingkungan. Semoga desa-desa yang hadir dapat membawa ilmu yang bermanfaat untuk diterapkan di tempatnya masing-masing,” katanya.
Pelatihan ini dipandu oleh Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), Tatang Efendy. Beliau membawakan materi tentang pembuatan probiotik sebagai bahan utama pengolahan pupuk kompos dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar. Peserta diajarkan langkah-langkah praktis, mulai dari pemilihan bahan, proses fermentasi, hingga cara mengaplikasikan probiotik pada pembuatan pupuk.
Sebanyak 9 desa dan 7 kelurahan dari Kecamatan Tanjung Pandan yang mengikuti kegiatan ini terlihat antusias mengikuti setiap sesi pelatihan. Mereka mengapresiasi materi yang disampaikan dan berharap dapat mengimplementasikan teknologi probiotik di wilayah mereka.
Meski disambut guyuran hujan, Rombongan pamong Desa dari Kecamatan tanjung pandan ini antusias dalam kegiatan ini. Terlihat para peserta menyimak uraian dari pemateri yang menyampaikan proses pembuatan probiotik dan pengembangannya dalam produksi kompos.
“Materi yang diberikan sangat aplikatif dan mudah diterapkan. Kami optimis ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus mengurangi masalah sampah organik,” ujar salah satu peserta.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal kolaborasi lebih lanjut antara desa-desa di Kecamatan Citeureup dan Tanjung Pandan dalam memajukan pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat. Dengan demikian, pengolahan pupuk kompos tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga mampu mendongkrak perekonomian desa. (AR)
