Terima Dana Hibah Rp 15 Miliar, KONI Kabupaten Bogor Diminta Serius Perkuat Pembinaan Olahraga Kecamatan

oplus_0

Babakan Madang-Bogor : Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bogor menggelar rapat koordinasi (rakor) bersama Koordinator Olahraga Kecamatan se-Kabupaten Bogor untuk membahas penguatan pembinaan olahraga di tingkat kecamatan. Namun rakor tersebut tak lepas dari sorotan publik, mengingat KONI Kabupaten Bogor tahun ini menerima dana hibah yang nilainya mencapai Rp 15 miliar.

Besarnya anggaran hibah tersebut menurut Bibit Sucipto Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi menuntut adanya komitmen nyata dan kerja terukur dari KONI, terutama dalam memastikan pembinaan olahraga tidak hanya terpusat di level kabupaten, tetapi benar-benar menyentuh kecamatan hingga desa sebagai basis lahirnya atlet berprestasi.

Dalam rakor tersebut, sejumlah persoalan mendasar mencuat, mulai dari belum meratanya pembinaan cabang olahraga di kecamatan, keterbatasan sarana dan prasarana, hingga lemahnya pendataan atlet potensial. Kondisi ini dinilai kontras dengan besarnya dana hibah yang dikucurkan pemerintah daerah kepada KONI.

oplus_0

“Kecamatan adalah fondasi prestasi olahraga. Jika pembinaan di tingkat bawah lemah, maka target prestasi hanya akan menjadi slogan,” ujar salah satu peserta rakor.
Rakor ini sekaligus menjadi ajang evaluasi internal terhadap efektivitas penggunaan anggaran hibah. Publik menaruh harapan besar agar dana Rp 15 miliar tersebut tidak hanya habis untuk kegiatan seremonial, rapat, atau agenda administratif, melainkan benar-benar dialokasikan untuk pembinaan atlet, peningkatan kualitas pelatih, serta penyediaan sarana latihan yang memadai di kecamatan. Tambahnya.

Penguatan peran Koordinator Olahraga Kecamatan dinilai krusial sebagai ujung tombak pembinaan. Tanpa dukungan anggaran yang proporsional dan kebijakan yang berpihak pada pembinaan jangka panjang, rakor dinilai berpotensi hanya menjadi rutinitas tahunan tanpa dampak signifikan terhadap prestasi olahraga daerah.
Dengan dana hibah yang besar, KONI Kabupaten Bogor kini dituntut untuk bekerja lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi hasil.

Masyarakat dan insan olahraga berharap rakor ini tidak berhenti pada wacana, tetapi melahirkan program konkret yang dapat diukur dan dipertanggungjawabkan, sebanding dengan anggaran publik yang telah digelontorkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *